Cerbung belum ada judul #3
Kalea Mataangin terpaku menatap pintu rumah bercat putih itu. Ini adalah hari ke 3 pasca Rav menutup pintu dengan kasar tepat di depan wajahnya. Kalea heran, dari kemarin hingga hari ini total telah ada 3 paket rantang yang ia bawakan tapi tak satupun berhasil berpindah tangan ke Rav. Ini tidak seperti biasanya. Ada apa dengan Rav? pikir Kale. Apa mungkin ada yang salah dengan apa yang pernah ia ucapkan sebelumnya? Atau Rav sakit? Kale khawatir. Karena bahkan setelah S uffocation , Kale tak pernah lagi mendengar dentingan piano khas Rav. Ini membuatnya frustasi. Namun, ia hanya tetangga yang memiliki rasa penasaran yang tinggi. Kale bukanlah siapa - siapa bagi Rav begitupun sebaliknya. Semuanya hanya dilandaskan pada rasa penasaran. Kale berupaya mencari celah untuk mengintip di sela jendela besar yang tertutup gordeyn tebal berwarna pastel. Ga keliatan apa - apa pikirnya. Ia kemudian berjalan ke arah garasi mobil di samping rumah Rav, masih mencari celah jendela lain yang m